Lewat FAKP, Mahasiswa Ilmu Politik UNY Aktif Dorong Hak Anak dan Perempuan di Kulonprogo

Rafi Aura sedang duduk (jongkok) dalam salah satu kegiatan FAKP di Kulon Progo

Menggemparkan. Terjadi kehamilan di luar nikah di sebuah sekolah yang membuat insan akademis miris. Peristiwa ini merupakan salah satu dari sekian banyak puncak gunung es diabaikannya hak perempuan dan anak di bawah umur. Pengalaman tersebut membuat mahasiswa Ilmu Politik UNY, Rafi Aura Jahfal Sumaryanto, ikut terlibat dalam aktivis Forum Anak Kulon Progo (FAKP). Melalui forum tersebut, Rafi menyatakan tekadnya untuk terus memperjuangkan hak anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Berdasarkan pengalamannya melakukan kegiatan pendampingan di lapangan, Rafi mengungkapkan, mahasiswa dapat berkontribusi nyata lewat organisasi yang fokus pada isu perlindungan anak dan perempuan di lingkungan sekitar. "Seringkali, mahasiswa hanya fokus pada organisasi mereka sendiri atau bahkan apatis, tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang bisa ditimbulkan. Padahal, banyak yang bisa dilakukan untuk memperjuangkan hak anak dan perempuan," ujarnya.

Lebih lanjut, Rafi menegaskan pentingnya komitmen terhadap penerapan Konvensi Hak Anak, yang merupakan upaya untuk memastikan hak-hak anak diakui dan dipenuhi, dengan peran aktif anak-anak itu sendiri. "Anak-anak harus dilibatkan dalam proses mendapatkan haknya tanpa campur tangan orang dewasa, agar mereka dapat memahami dan memperjuangkan hak mereka," katanya.

Di lingkungan kampus, Rafi juga mengingatkan bahwa kekerasan dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. "Kami perlu meningkatkan perhatian di kampus melalui pemberian peringatan mengenai sanksi yang akan diterima oleh pelaku kekerasan. Selain itu, kepedulian terhadap perempuan dan anak harus terus digalakkan," tegasnya.

Pemuda kelahiran 2006 tersebut juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa untuk tidak acuh terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka. "Mahasiswa harus bisa menjadi pendamping yang baik dan menyebarkan hal-hal positif kepada anak-anak. Sifat berani untuk menyampaikan apa yang baik harus terus dilanjutkan," imbuhnya.

Harapan besar disampaikan oleh Rafi kepada seluruh mahasiswa, agar ke depan mereka lebih menghargai dan berkolaborasi dalam upaya pemenuhan hak-hak anak dan perempuan. "Dengan bekerja sama, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan peduli terhadap hak-hak anak dan perempuan," tutupnya.